RESENSI HUJAN, KARYA TERE LIYE

Tere Liye adalah nama pena dari seorang penulis tanah air yang karyanya selalu menjadi best seller. Penulis ini selalu membuat saya terkagum-kagum padanya dan menjadi salah satu penggemar sejatinya. Saat ada kesempatan berkunjung dan datang ke Perpustakaan atau TBM selalu karya Tere Liye yang menjadi incaran pertama.

Awal Desember ini, saat berkunjung ke TBM BINTANG BRILLIANT saya membaca buku Karya Tere Liye yang berjudul Hujan. Berikut adalah resensi dan review buku tersebut.

Novel Hujan Tere Liye

Judul        : Hujan

Penulis   : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum

Tahun terbit : 2016

Tebal buku : 320 hlm; 20 cm

Hidup ini memang tentang menunggu. menunggu kita untuk menyadari, kapan kita akan berhenti menunggu.” (hlm. 228)

Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.” (Epilog, hlm. 318).

TEMA :
Buku ini berkisah tentang perpisahan, persahabatan, cinta, hujan dan tentang melupakan.Mengambil genre science-fiction yang dibumbui oleh kisah roman percintaan remaja.

LATAR
Cerita di novel ini berlatar di tahun 2050an dengan segala kecanggihan teknologi yang ada didalamnya. Tempatnya di suatu kota yang tidak pernah disebutkan namanya di suatu negara Sub Tropis.

Latar suasana tercipta setelah ada tragedi gunung purba yang meletus dan menghancurkan dua benua dan hanya menyisakan 10% manusia.

ALUR :
Alur dalam novel ini dibuat maju mundur antara tahun 2042an hingga 2050an.Dimulai tahun 2050 saat tokoh utama mendatangi sebuah tempat yang bisa menghapus ingatan menyakitkan. Ditempat tersebut tokoh utama menceritakan tahun-tahun yang dilewatinya dan cerita mundur kebelakang. Sesekali alur kembali maju dan kemudian mundur lagi. Sampai akhirnya alur klimaks di bagian awal cerita dengan sebuah penyelesaian yang membahagiakan.

TOKOH
Novel yang terbit tahun 2016 ini memiliki dua tokoh utama yakni Lail dan Esok. Tokoh pendamping ada Maryam (Sahabat Lail), Wali Kota dan Istrinya  (orang tua angkat Esok), Claudia (saudara angkat Esok), Elijah (Paramedis), Ibu Esok, Ibu Lail, dan Ibu Penjaga Asrama.

AMANAT
Dengan melakukan berbagai kesibukan kita bisa melupakan banyak hal. Namun melupakan bukanlah solusi bijak mengatasi kesedihan. Solusi terbaik adalah  menerima segalanya agar tidak jadi beban.


Sinopsis

Novel Hujan ini menceritakan tentang kisah dua tokoh utamanya yang bernama Lail dan Esok. Kedua tokoh ini dipertemukan pasca terjadi bencana gunung meletus tahun 2042. Efek dari Gunung meletus ini teramat dahsyat, disamping telah meluluhkan lantakkan sebagian besar isi bumi, bencana alam ini hanya menyisakan 10% manusia di bumi dan juga mengacaukan iklim serta cuaca bumi.

Tokoh laki-laki bernama Esok atau yang bernama lengkap Soke Bahtera ini digambarkan sebagai anak muda yang jenius dan pintar. Pada usia 16 tahun harus pindah ke ibukota melanjutkan sekolah dan berhasil menciptakan mobil terbang yang pertama. Sementara tokoh wanita yang bernama Lail memiliki karakter sebagai gadis sederhana yang hidup di panti sosial dan akhirnya menjadi seorang relawan kemanusiaan dan bersekolah di sekolah perawat.

Lail ternyata mempunyai perasaan lebih pada Esok. Perasaan ini ia pendam bertahun-tahun lamanya, tanpa pernah bisa mengungkapkannya. Sedangkan Esok tidak pernah punya waktu lebih untuk menghubungi atau menemani Lail karena kesibukannya.

Mengambil latar tahun 2042-2050, novel ini mengandung genre science-fiction yang dibumbui oleh kisah roman percintaan remaja. Didalamnya diceritakan tentang dunia di masa depan dengan teknologi yang sangat canggih. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menggantikan peran manusia. Manusia sangat dimanja, dimana tak perlu lagi memasak, menjahit baju, bepergian dengan sopir dan lain sebagainya. Namun manusia tidak bisa meninggalkan kodratnya yang memiliki rasa cinta, benci, rindu, sedih, senang dan sebagainya. Hal-hal Inilah yang menjadi konflik jalannya cerita.

Cerita dimulai dengan peristiwa kedatangan Lail ke Pusat Terapi Saraf untuk memodifikasi ingatannya. Ketika ditanya apa yang ingin dilupakan, Lail menjawab “aku ingin melupakan hujan” . Ceritapun bergulir. Dengan dibantu oleh Elijah seorang paramedis senior, Lail menceritakan seluruh kisah hidupnya sejak peristiwa bencana alam tersebut hingga saat dia mendatangi pusat terapi syaraf tersebut.

Cerita kemudian bergulir dengan sangat apik dan membuat ending yang sangat-sangat tidak mengecewakan.

KELEBIHAN

Materi bahasa didalam novel ini cukup ringan dan mudah dipahami. Meski halamannya cukup tebal Namun dalam novel ini segala sesuatunya terasa pas. Alurnya tidak membosankan dan sudah sesuai dengan jalan cerita, tidak terasa di panjang-panjangkan atau dilambat-lambatkan. Bahkan di beberapa bagian ada yang dipercepat ceritanya. Jalan ceritanya senfiri tidak bisa ditebak sama sekali.

Banyak kejutan-kejutan yang terjadi dalam novel ini dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Misalnya adanya musim dingin berkepanjangan akibat efek gunung meletus. Kemudian karena campur tangan manusia, musim dingin ini berubah menjadi musim panas yang akhirnya menjadi malapetaka. Musim panas terjadi tanpa tahu kapan berakhirnya. Hujan juga tidak lagi turun ke bumi. Hal-hal seperti ini membuat imajinasi pembaca melambung tinggi.

Belum lagi dengan kecanggihan teknologi yang bisa membuat anting-anting sebagai pemandu online, sistem transportasi tanpa supir, alat komunikasi yang tertanam di tangan dan sebagainya. Semuanya terasa nyata dan pasti bisa terjadi di masa depan.

Tidak adanya daftar isi dan sinopsis di sampul belakang juga menjadi daya tarik tersendiri dalam novel ini. Hal ini akan membuat para pembacanya penasaran dan tidak ada pilihan lain selain terus membaca hingga akhir.

KEKURANGAN

Menurut saya, tokoh Lail dalam novel ini karakternya kurang kuat. Dia hanya seorang gadis lemah, cengeng dan tidak mempunyai inisiatif apa-apa. Keberhasilannya dalam berbagai hal di dalam cerita karena ajakan dari temannya Maryam. Tanpa Maryam, Lail tak akan bisa meraih apapun. Seharusnya sebagai tokoh utama, Tere Liye menempatkan Lail sebagai inisiator bukan tokoh yang mengikuti apapun kemauan temannya walaupun itu hasilnya baik juga.

Beberapa bagian dalam novel ini menyatakan kalimat “secanggih-canggihnya teknologi, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan Tuhan”. Hal itu dipahami oleh semua orang di dalam cerita. Namun demikian entah kenapa Tere Liye tidak menempatkan para tokoh di dalamnya untuk berdoa dan beribadah. Tidak ada satupun bahasan agama didalam novel ini, semuanya hanya membicarakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mulai dari awal hingga akhir halaman, saya bertanya-tanya kira-kira agama para tokoh ini apa za?, ini terasa janggal sekali bagi saya.

Beberapa typo juga saya temui dalam novel ini, yang paling kentara dan bikin kening berkerut adalah tentang tugas pertama Lail dan Maryam. Di halaman 120 tertulis “Jika kalian bersedia, setelah menerima pin besok pagi, kalian akan ditugaskan segera di Sektor 3 selama liburan panjang”. Namun, dalam halaman 135 tertulis, “Pagi ini kami berangkat ke Sektor 4, Penugasan pertama dari organisasi”.  Sebenarnya Lail itu ditugaskan di sektor 3 atau 4? Semoga cetakan selanjutnya ada jawaban dan bisa diperbaiki.


PENUTUP

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada dalam novel ini, namun saya cukup puas setelah membacanya. Ada senyum yang terukir pasca membacanya. Efek dalam cerita novel hujan ini juga membekas hingga beberapa lama. Masih terbayang-bayang adegan-adegan yang terjadi dalam cerita dan membuat saya tidak bisa move on dalam seminggu. Yang pasti novel ini telah sukses membuat saya bermain imajinasi dunia masa depan.

Jika direnungkan, ada banyak pelajaran tersirat dari cerita novel ini. Novel ini sangat bagus dan sangat direkomendasikan untuk dibaca siapa saja. Jika handai taulan ingin membacanya, segera datang ke TBM BINTANG BRILLIANT di Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan. Atau jika domisili jauh, bisa cari di toko buku, TBM atau perpustakaan terdekat.

Semoga bermanfaat.

7 respons untuk ‘RESENSI HUJAN, KARYA TERE LIYE

Add yours

Silahkan tinggalkan komentar di bawah ini

Situs yang Didukung WordPress.com.

Atas ↑